Senin, 31 Januari 2011

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA DI SDN SUWALAN KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Didalam lingkungan keluarga terjadi dan terbentuk hubungan timbale balik interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain. Untuk itu harus ada usaha tiap anggota keluarga untuk menjaga keserasian hubungan dengan lingkungannya, manakala keserasian hubungan manusia dengan sekitarnya terganggu. Suatu missal pengaruh pendidikan yang kurang baik maka hal itu akan mengganggu kesejahteraan hidup, terlebih-lebih pada anak yang masih dalam taraf proses belajar.
Kelurga merupakan salah satu wadah bagi anak untuk memperoleh pendidikan yang pertama dan utama, dan orang tua akan ayah dan ibu sebagai penanggung jawab keluarga. Namun dalam mendidik anak dalam lingkup suatu keluarga tidak semata-mata hanya tergantung pada orang tua, melainkan peran dari seluruh anggota keluarga yang lain, misalnya kakek, nenek, kakak atau yang lain yang serumah.
Orangtua atau bapak ibu sebagai penanggung jawab dalam keluarga apabila kurang berhati-hati dalam membimbing dan mengevaluasi akan terjadi suatu hal yang tidak kita inginkan, misalnya anak sering membolos, anak sering melakukan hal-hal yang kurang baik. Hal semacam ini disebabkan kurangnya perbaikan orang tua terhadap anak tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu sekali pendidikan keluarga anak, mengingat anak dibesarkan dalam lingkungan keluarga.
Diantara factor-faktor tersebut lingkungan keluarga merupakan factor yang sangat penting dan paling dominan. Mengingat bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, oleh karena itu pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi perkembangan kepribadian anak. Didasarkan pada pandangan empiris bahwa pendidikan sangat berkuasa terhadap perkembangan abak. Salah satu dari aliran ini adalah John Locke yang dikenal dengan teori Tabularusa yang menganggap bahwa kelahiran manusia tidak disertai pembawaan apa-apa dan mpendidikanlah yang akan mewarnai kertas putih yang masih kosong putih itu. Hal ini dapat kita buktikan bahwa pada lingkungan-lingkungan dimana kondisi dan situasinya kurang baik akan menumbuhkan orang-orang yang kurang baik, demikian sebaliknya.
Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengungkapkan Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa di SDN Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.

B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang perlu diidentifikasi adalah “Apakah ada keserasian dalam keluarga dalam mendidik anak?

C. Batassan Masalah
Untuk menghidari adanya pembahasan yang kurang tepat dalam proposal ini, maka sangat dibutuhkan batasan masalah dalam judul ini agar lebih jelas dan tegasa sasarannya dan batasan masalahnya adalah:
1) SDN Siwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban
2) Data yang digunakan adalah data tahun ajaran
3) Peran serta aktif keluarga dalam pembentukan kepribadian anak

D. Rumusan Masalah
Bertolak dari identifikasi dan pembatasan masalah diatas, selanjutnya dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diupayakan pemecahanya melalui penelitian, diantaranya:
1) Apakah dan pengaruh yang cukup kuat antara kondisi lingkungan keluarga terhadap pembentukan kepribadian siswa di SDN Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban?
2) Apakah kondisi lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa di SDN Suwalan kecamatan Jenu Kabupaten Tuban?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai pengaruh kondisi lingkungan keluarga terhadap pembentukan kepribadian dan motivasi belajar siswa dengan mengambil contoh di lingkungan SD Negeri Suwalan Kecamatan Jenu.
b) Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk:
 Mengungkapkan pengaruh kondisi lingkungan keluarga terhadap pembentukan kepribadian anak.
 Mengungkapkan pengaruh kondisi lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa.
2. Manfaat Penelitian
 Bagi Siswa
Siswa pada akhirnya semakin lebih memahami arti penting peranan kondisi lingkungan keluarga didalam pertumbuhan kepribadianya serta motivasi belajarnya.
 Bagi Guru
Melalui hasil penelitian ini guru akan merasa lebih yakin bahwa kondisi lingkungan keluarga sangat besar perannya dalam pertumbuhan dan pembentukan kepribadian dan motivasi belajar.



 Bagi orang tua
Melalui hasil penelitian ini dengan didukung oleh nilai-nilai yang telah diyakininya, pun orang tua diharapkan semakin meningkatkan kualitas pembinaannya terutama terhadap pembentukan kepribadian anak.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Lingkungan Keluarga
1.1 Pengertian dan peranan keluarga
Didalam lingkungan keluarga terbentuk hubungan timbale balik atau interaksi manusia yang satu dengan yang lain dan setiap orang yang terlibat didalamnya harus merasa terpanggil untuk selalu berupaya menjaga keserasian disamping kenyataan itu, dalam keluarga bukan semata-mata diupayakan untuk menciptakan interaksi dan komunikasi maupun keserasian belaka, namun terdapat fungsi yang lebih penting dalam kaitannya dengan pertumbuhan anak-anak baik secara fisik maupun psikisnya.
1.2 Fungsi keluarga
a) Fungsi Yuridis
Fungsi dimaksudkan bahwa didalam lingkungan keluarga terjadi pertemuan dua jenis kelamin yang benarkan oleh norma-norma social dan ajaran agama.
b) Fungsi Edukasi
Yang dimaksudkan yakni bahwa keluarga merupakan contoh bagi anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman yang pertama dan utama dari keluarga tersebut.


c) Fungsi Ekonomi
Maksudnya keluarga merupakan suatu kesatuan konsumtif yang mengatur kehidupan sehari-hari.
d) Fungsi Rekeasi
Yakni bahwa keluraga merupakan tempat untuk melepaskan lelah bagi anggota keluarga yang sudah beraktifitas sehari-hari.
e) Fungsi Sosial
Yakni keluarga sebagai alat sosialisasi dan membentuk sikap-sikap yang baik bagi anak.
f) Fungsi Religius
Maksudnya, bahwa keluarga merupakan tempat bagi upaya menumbuhkembangkan jiwa kerohanian (keagamaan).

B. Motivasi Belajar
Sardiman AM (1986: 39) mengungkapkan bahwa, motivasi belajar adalah keinginan seseorang untuk belajar, yang didalam hal ini meliputi dua hal:
- Mengetahui apa yang dipelajari
- Memahami apa dan mengapa hal tersebut patut dipelajari.
Berdasarkan apa yang diungkapkan Sardiman AM diatas memberikan pemahaman bagi kita bahwa motivasi itu dorongan atau keinginan, yang dalam kaitannya dengan belajar atau motivasi belajar berarti dorongan atau keinginan untuk melakukan aktivitas belajar.
- Fungsi dan Ciri Motivasi
Fungsinya dengan kata lain dapat diungkapkan bahwa adanya usaha yang tekun dan terutama didasarkan pada motivasi maka seseorang dalam belajar akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasinya.
Adapun cirri-ciri motivasi sebagaimana digambarkan Sardiman AM (1986: 82-83), sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas
(tidak lekas putus asa atau dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama)
2) Ulet menghadapi kesulitan
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak putus asa dengan prestasi yang dicapai)
3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah
4) Lebih senang bekerja mandiri
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
7) Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakininya
8) Senang mencari dan memecahkan masalah

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Berpikir
Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, sebab dari sinilah anak untuk pertama kalinya dibentuk hingga memiliki karakteristik kyang unik. Pada umumnya suatu keluarga sudah pasti berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan keluarga sebaik-baiknya. Namun karena sesuatu hal ada kalanya sebuah keluarga gagal untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Hipotesis
Berdasarkan hasil kajian teori dan dasar pemikiran diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai kesimlpulan sementara yang kebenarannya masih perlu dikaji dan dibuktikan melalui penelitian diantaranya sebagai berikut:
- Kondisi lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian siswa.
- Kondisi lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui peranan keluarga terhadap pembentukan kepribadian anak di SDN Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitaif atau data-data yang berupa angka, yang selanjutnya akan diolah dan di analisis dengan teknik tertentu, yakni teknik analisis statistika.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, sedangkan yang menjadi sasaran penelitiannya adalah seluruh siswa SDN yang bersangkutan.
2) Waktu Penelitian
Waktu penelitian diperkirakan memakan waktu satu bulan.

C. Populasi dan Sampel
1) Populasi penelitian
Semua obyek yang diteliti atau yang jelas sasaran di sebut populasi (Winarmo 1963), dalam penelitian ini populasi yang akan menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas I sampai dengan kelas VI dilingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban yang berjumlah 40 siswa.
2) Sampel
Sample adalah sebagian dari keseluruhan individu atau subjek populasi yang diteliti yang dapat diwakili populasi tersebut (Musyafiqul, 1992: 23)
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila syubyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. (suharsimi Ari Kunto (1992:107))
Berdasarkan kutipan diatas maka oleh karena jumlah sub populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 maka sample penelitiannya ditetapkan 100% dari sub populasi 40 siswa, artinya seluruh populasi akan diteliti.

D. Jenis dan Sumber Data
1) Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Data Kuantitatif
Data yang berupa data siswa yang lingkungan keluarga baik dan keluarga yang kurang baik.


b) Data Kualitatif
Data pendukung berupa gambaran umum kegiatan belajar diSDN Suwalan.
2) Sumber Data
a) Data Primer
Data yang bersumber dari SDN Suwalan
b) Data Sekunder
Data yang bersumber dari studi pustaka dan literature.

E. Teknik pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dipergunakan metode sebagai berikut: untuk keseluruhan data variabel (variabel bebas dan terikat) akan dihimpun dengan menggunakan teknik/ metode angket) kuesioner yang artinya suatu penyelidikan mengenai masalah yang dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu pertanyaan berupa formulir untuk dijawab atau ditanggapi.

F. Instrument Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam upaya pengumpulan data ini, berupa pertanyaan/ pernyataan yang dikembangkan dari indikator-indikator yang bersumber dari definisi operasional masing-masing variabel penelitian.


G. Teknik Analisis Data
Sebagaimana diatas telah disinggung bahwa data-data penelitian ini kana diperoleh dengan menggunakan metode statistika. Hal ini sesuai dengan data-data variable yang berhimpun yang berupa data angka, sebab sebagai mana diketahui bersama bahwa “statistika selalu bekerja dengan angka-angka”.
Adapun teknik analisis data ini dimaksudkan untuk melakukan uji hipotesis peenelitian, sehingga penelitian teknik analisis yang akan digunakan harus memperhatikan rumus hipotesis penelitiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar